Susunan acara pernikahan adalah hal yang krusial dalam sebuah pesta pernikahan. Namun apakah kamu sudah mengetahui apa saja sih susunan acara-acara pernikahan ?
Acara pernikahan terbagi menjadi dua bagian utama yaitu Akad/Pemberkatan dan Resepsi.
Akad/Pemberkatan adalah upacara keagamaan, budaya dan dicatat oleh negara untuk mensahkan kedua orang mempelai dalam ikatan pernikahan . Sedangkan resepsi adalah acara mensyukuri pernikahan dengan mengundang keluarga besar dan teman-teman.
Pada artikel kali ini kamai akan fokus untuk membahas susunan acara Akad/Pemberkatan pernikahan dari enam agama mayoritas di Indonesia secara lengkap.
1. Akad Nikah Islam
Dalam Islam rangkaian acara wajib yang harus dilakukan Akad Nikah. Yaitu acara sakral menikahkan kedua yang dilakukan oleh wali pengantin wanita bersama pengantin pria dengan dihadiri dua orang saksi, dari pihak pria dan wanita.
Berikut adalah runutan acara Akad Nikah:
1.1 Penyambutan rombongan mempelai pria
Pembukaan acara dilakukan oleh MC (Master of Ceremony). Mengucapkan salam dan hormat kepada pemangku hajat dan seluruh undangan yang hadir.
Contoh pidato pembukaan (dibaca oleh MC):
” Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Siang, Salam sejahtera untuk kita semua. Bapak-bapak, ibu-ibu, serta saudara saudari yang kami hormati,
Pertama-tama saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT, dengan nikmat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya kepada kita semua, sehingga pada siang hari yang berbahagia ini kita bisa berkumpul bersama dalam acara resepsi pernikahan (nama mempelai wanita) dengan (nama mempelai pria).“
MC menyambut kedatangan rombongan mempelai pria dan keluarga besar di lokasi akad nikah.”
Naskah dibaca oleh MC:
“Bapak dan Ibu hadirin sekalian mari kita sambut kedatangan Mempelai pria diiringi oleh keluarga besarnya”
1.2 Pembacaan maksud dan tujuan keluarga besar pria
Juru bicara keluarga pria maju kedepan membacakan maksud dan tujuan kedatangan rombongan keluarga besar.
Contoh pidato maksud dan tujuan keluarga pria:
“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang terhormat Bapak/Ibu/Sadara/i sekalian.
(Optional: Doa atau sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW)
Yang kami hormati keluarga besar Bapak (nama ayah mempelai wanita) beserta Ibu (nama ibu mempelai wanita) beserta seluruh keluarga besar.
Di hari yang berbahagia ini saya (nama wakil keluarga pria) mewakili keluarga besar Bapak (nama ayah mempelai pria) beserta Ibu (nama ibu mempelai pria) ingin menyampaikan beberapa hal.
Yang pertama, saya mewakili keluarga besar dari pihak pria mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas penerimaan yang baik dari Bapak dan Ibu beserta seluruh keluarga besar.
Yang kedua maksud dan tujuan rombongan kami sekeluarga hari ini adalah untuk mengantarkan putra kami ananda (nama mempelai pria) untuk dinikahkan dengan ananda (nama mempelai wanita) putri bapak ibu. Besar harapan kami semoga anak kami ananda (nama mempelai pria) dapat diterima dan segera untuk dinikahkan oleh ananda (nama mempelai wanita).
Yang terakhir bersama ini kami juga membawa beberapa bingkisan yang sekiranya dapat diterima oleh Bapak dan Ibu sekeluarga.
Sekian penyampaian maksud dan tujuan saya mewakili Bapak (nama ayah mempelai pria) dan Ibu (nama ibu mempelai wanita) sekeluarga. Terima Kasih
Wassalamu’alikum Warahmatulahi Wabarakatuh”
1.3 Penerimaan keluarga besar wanita
Juru bicara keluarga pengantin wanita maju kedepan membacakan penerimaan terhadap kedatangan rombongan keluarga besar mempelai pria. Keluarga mempelai wanita juga menyatakan siap untuk menikahkan mempelai pria dengan mempelai wanita.
Contoh naskah pidato penerimaan keluarga wanita:
” Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Siang, Salam sejahtera untuk kita semua. Bapak-bapak, ibu-ibu, serta saudara saudari yang kami hormati,terutama keluarga besar Bapak (nama ayah pihak pria) dan Ibu (nama ibu pihak pria).“
Saya (nama juru bicara mempelai wanita) mewakili keluarga besar Bapak (nama ayah mempelai wanita) dan Ibu (nama ibu mempelai wanita), menyampaikan selamat datang kepada rombongan keluarga besar ananda (nama mempelai pria).
kami sudah mendengar maksud dan tujuan kedatangan bapak sekeluarga, dan kami menerima permintaan tersebut. Ananda (nama mempelai pria) segera kami nikahkan dengan ananda (nama mempelai wanita). Demikian dan terima kasih.
Setelah pidato penerimaan dai pihak mempelai wanita kedua juru bicara maju untuk bersalaman.
1.4 Serah terima seserahan
Ibu dari kedua belah pihak saling bertukar seserahan secara simbolis dan saling bersalaman.
1.5 Pengalungan ronce melati
Ibu mempelai wanita mengalungkan ronce melati di leher mempelai pria. Setelah terpasang mempelai pria mencium tangan Ibu dan Ayah mempelai wanita.
1.6 Mempelai pria digiring ke meja akad nikah
Kedua orang tua mempelai wanita menggiring mempelai pria menuju ke meja akad nikah diikuti oleh keluarga besar dari kedua belah pihak.
1.7 Pembukaan (Mukadimah) acara oleh MC
MC menyampaikan pidato pembukaan acara akad nikah dan juga mempersilahkan kedua orang saksi untuk duduk di meja akad nikah.
Berikut contoh naskah pidato pembukaan yang dibaca MC:
” Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Siang, Salam sejahtera untuk kita semua.Tiada kata yang pantas kita ucapkan pada hari yang berbahagia ini selain puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul bersama-sama di tempat ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani untuk melangsungkan acara akad nikah (kedua calon mempelai).
Tidak lupa, sholawat dan salam marilah kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin dan tamu undangan yang berbahagia, pada kesempatan ini kita diundang oleh bapak (orang tua/wali) untuk menyaksikan acara akad nikah putra/putri beliau (kedua calon mempelai), sekaligus memberikan doa restu kepada keduanya agar rumah tangga mereka nantinya menjadi sakinah, mawadah dan warohmah.
Pada acara kali ini, Saya selaku MC/pembawa acara kiranya perlu untuk membacakan teks susunan acara akad nikah.
- Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
- Khotbah Pernikahan
- Ijab Qabul
- Doa dan Penutup
Untuk memperlancar jalannya acara, marilah kita buka acara ini dengan pembacaan Basmallah…. Semoga dengan berkahnya bacaan basmallah, acara dapat terselenggara dengan baik dan tanpa hambatan.
1.8 Pembacaan Ayat Suci Al Quran dan Saritilawah
Pembacaan ayat suci Al Quran oleh Qoriah dan Saritilawah. Surat yang dibaca adalah An-Nisa ayat 1 dan Ar-Rum ayat 21.
1.9 Ijin Nikah Mempelai Wanita (opsional)
Sebelum penghulu memulai rangkaian acara ijab qabul, mempelai wanita akan memohon maaf dan izin kepada kedua orang tua. Acara ini adalah opsional, ijin nokah juga bisa dilaksanakan ketika acara pengajian atau adat sebelum pernikahan.
Berikut contoh naskah izin nikah mempelai wanita:
(Dibaca oleh mempelai wanita)
Ayah dan Ibu yang (nama mempelai wanita) sayangi dan hormati.
Saya memohon maaf pada ayah dan ibu, apabila selama ini sebagai anak banyak melakukan kesalah yang tak jarang membuat ayah dan ibu bersedih.
Ayah terima kasih atas segala hal yang telah ayah dan ibu berikan kepada saya semenjak kecil hingga saat ini. Semoga semua jasa dan kebaikan yang ayah dan ibu lakukan kepada saya mendapatkan balasan dari Tuhan YME.
Pada hari ini saya memohon pada ayah untuk dinikahkan dengan laki-laki pilihan saya yaitu (nama mempelai pria). Semoga ayah ridho untuk menikahkan saya dengan (nama mempelai pria).
Semoga rumah tangga saya dengan (nama mempelai pria) kelak akan diridhai oleh Tuhan YME. Dan kelak keluarga kami menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.
(Jawaban, dibaca oleh ayah mempelai wanita)
(nama mempelai wanita) anak ku yang ayah sayangi dan cintai. Ayah dan Ibu telah memaafkan segala kesalahan mu selama ini, baik yang disengaja maupun tidak.
Maafkan ayah dan ibu apabila selama ini belum menjadi orang tua yang baik sesuai harapan mu.
Ayah mengizinkan dan meridhai niat baik mu untuk menikah dengan lelaki pilihan mu. Insya Allah ayah akan segera menikahkan mu dengan lelaki pilihanmu saudara (nama mempelai pria).
Semoga keluargamu kelak dikarunia keturunan dan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah.
Dilanjutkan dengan mempelai wanita cium tangan kepada kedua orang tua.
1.10 Khotbah Nikah
Khutbah nikah disampaikan oleh penghulu kepada kedua calon pengantin.
1.11 Ijab Qabul
Ijab Qabul dilaksanakan oleh mempelai pria dan wali mempelai wanita, dengan didampingi oleh penghulu dan disaksikan dua orang saksi.
Seluruh pengucapan baik dari wali ataupun calon pengantin pria tidak boleh salah (nama dan mas kawin). Calon pengantin pria harus menjawab dalam satu tarikan nafas tanpa jeda terlalu lama.
Berikut naskah ijab yang akan diucap oleh ayah mempelai wanita/wali nikah:
“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara/Ananda (nama mempelai pria) bin (nama ayah mempelai pria) dengan anak saya yang bernama (nama pengantin wanita) dengan maskawinnya berupa Mahar/mas kawin, sebesar (nominal atau berat gram)
Dijawab lama satu tarikan nafas oleh mempelai pria:
“Saya terima nikahnya (nama mempelai wanita) binti (nama ayah mempelai wanita) dengan mas kawin tersebut, TUNAI”
Setelah itu penghulu akan mengkonfirmasi keabsahan akad tersebut kepada kedua saksi nikah.
1.12 Doa Nikah
Doa nikah setelah ijab qabul dibaca oleh suami dengan memegang ubun-ubun istri, dan istri salim dengan mencium tangan suami.
Doa yang dibaca adalah:
Allahumma inni as aluka khoyrohaa wa khoyro maa jabaltahaa alaih. Wa a’udzubika min syarri haa wa min syarri maa jabaltahaa alaih.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau ciptakan atasnya dan aku berlindung kepadaMu dari kejelekan atas yang Engkau ciptakan.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah).
1.13 Penandatanganan buku nikah
Penandatanganan buku nikah dilakukan oleh kedua pengantin, sedangkan dokumen nikah ditandatangani oleh wali nikah dan kedua saksi.
1.14 Serah terima mahar
Pengantin pria secara simbolis menyerahkan mahar kepada pengantin wanita disaksikan oleh seluruh hadirin.
1.15 Pemasangan cincin kawin
Kedua pengantin saling menyematkan cincin kawin ke jari manis tangan kanan masing-masing, dimulai oleh pengantin pria. Tidak lupa keduanya mengangkat dan menunjukan cincin kawin untuk sesi foto.
Kemudian dilanjutkan penyerahan simbolis mahar dan juga foto dengan buku nikah.
1.16 Nasihat pernikahan
Nasihat pernikahan dapat dilakukan oleh penghulu atau penceramah. Nasihat ini berisi pesan-pesan mengenai keluarga dan membangun keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah.
1.17 Sungkeman
Kedua pengantin duduk bersimpuh untuk melakukan sungkem, baik kepada orang tua masing-masing dan juga ke kedua mertua (apabila ada nenek/kakek bisa juga disertakan). Dimulai dari sungkem kepada Ibu masing-masing pengantin, lalu ke Ayah, dilanjutkan ke Ibu Mertua, Ayah Mertua dan yang terakhir Kakek/Nenek bila ada.
1.17 Prosesi Adat (opsional)
Acara adat tergantung dengan konsep dan adat kedua pengantin. Contohnya untuk adat Jawa rangkaian acara adat setelah ijab qabul adalah prosesi panggih (bertemu).
1.17 Penutupan
Setelah melaksanakan berbagai rangkaian diatas, MC akan membacakan penutupan bahwa seluruh rangkaian utama telah selesai. Para tamu undangan akad nikah akan dipersilahkan untuk beramah tamah sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh pemangku hajat.
2. Pemberkatan (Katolik)
2.1 Persiapan
- Mempelai berdua, diapit oleh dua orang saksi dan orang tua/wali berdiri di pintu Gereja. Mempelai wanita berada di sebelah kanan mempelai pria. Disamping mempelai berdiri orangtua/wali. Disamping orangtua berdiri para saksi.
- Imam beserta putra altar menyambut di pintu Gereja. Cincin diberikan kepada putra altar.
2.2 Penyerahan Mempelai
Wakil Keluarga:
Rama, sebagai wakil keluarga kedua mempelai perkenankanlah kami menyerahkan putera dan puterinya, yakni saudara ………… dan saudari ……….. untuk dimohonkan berkat bagi perkawinan mereka.
Imam menerima kedatangan mempelai dan keluarga. Dilanjutkan dengan memercikan air suci. Setelah itu semua berarakan menuju altar, Selama perarakan, koor menyanyikan Lagu Perarakan.
2.3 Pembukaan
Sesampainya di altar, semua menempatkan diri di tempatnya. Imam menyampaikan pengantar singkat.
2.4 Pernyataan Tobat
Dipimpin oleh Imam.
2.5 Doa Pembukaan
Dipimpin oleh Imam.
2.6 Liturgi Sabda
Pilihan tema: Pujian Cinta, Perjanjian Setia, Kebahagiaan adalah Berkat Tuhan, Cinta Mempersatukan, Cinta Berkurban.
2.7 Upacara Perkawinan
(Setelah homili, semua diminta berdiri. Saksi mendampingi ke dua mempelai di sebelah kanan dan kirinya.)
K E S E D I A A N
(dilaksanakan sambil berjabat tangan)
Imam : Mempelai berdua yang bahagia, saudara telah datang kemari untuk merayakan sakramen perkawinan di hadapan pejabat Gereja dan disaksikan oleh umat beriman. Kristus memberkati dan meneguhkan saudara, agar saudara sanggup saling mencintai dengan setia dan menunaikan tanggung jawab sebagai suami istri. Maka sekarang saya minta, supaya saudara menyatakan maksud dan isi hati saudara dengan menjawab pertanyaan saya:
IMAM BERTANYA KEPADA MEMPELAI PRIA.
Imam : (nama mempelai), Adakah saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?
Memepelai: Ya, sungguh.
Imam : Bersediakah saudara mengasihi dan menghormati istri saudara sepanjang hidup?
Mempelai: Ya, saya bersedia.
KEMUDIAN IMAM BERTANYA KEPADA MEMPELAI WANITA
Imam : ………..(nama mempelai wanita), Adakah saudari meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?
Mempelai: Ya, sungguh.
Imam : Bersediakah saudari mengasihi dan menghormati suami saudara sepanjang hidup?
Mempelai: Ya, saya bersedia.
Imam : Bersediakah saudari menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia?
Mempelai: Ya, saya bersedia.
2.8 Perjanjian Nikah
Imam : Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing mengucapkan perjanjian nikah di bawah sumpah.
MEMPELAI PRIA :
Dihadapan imam dan para saksi saya, (nama), menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa (nama mempelai wanita) yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.
MEMPELAI WANITA :
Dihadapan imam dan para saksi saya, (nama), menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa…….(nama mempelai pria) yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.
2.9 Doa Untuk Mempelai
Dipimpin oleh Imam.
2.10 Pemberkatan Cincin
Dipimpin oleh Imam.
2.11 Pemberkatan Salib, Rosario, dan Kitab Suci
Kemudian Imam menyerahkan cincin kepada mempelai sambil berkata:
Imam : Kenakanlah cincin ini pada jari istri/suami saudara sebagai lambang cinta dan kesetiaan.
Mempelai mengenakan cincin pada pasangannya sambil berkata:
Memepelai : (nama pasangannya), terimalah cincin ini sebagai lambang kesetiaan dan cinta kasihku.
2.12 Membuka Veil
Mempelai pria membuka selubung mempelai wanita.
2.13 Tanda Tangan Berkas
Bersamaan dengan mempelai mohon doa restu, para saksi mengisi data dan menandatangani surat kesaksian mereka.
2.14 Mohon Doa Restu
Kemudian, mempelai menghadap kepada orang tua/wali – Semua duduk.
Setiap kali sesudah sungkem kepada orangtua/wali mempelai akan menerima ‘bekal’ rohani dari orang tua yang ditandakan dengan Kitab Suci, Salib dan Rosario.
Sambil mengulurkan Kitab Suci di nampan, orang tua/wali (bisa salah satu saja) berkata:
Anak-anakku terimalah Kitab Suci ini, yang berisikan Sabda Tuhan sendiri untuk membangun hidupmu berdua. Bacalah, renungkanlah, dan laksanakanlah pesan-pesannya. Niscaya hidupmu berdua akan dipenuhi dengan rahmat kasih Allah, dan memancarkannya kasih Allah itu dalam setiap langkah kehidupanmu.
Kemudian, mempelai datang kepada orangtua/wali yang satunya lagi untuk memohon doa restu.
2.15 Doa Umat
2.16 Doa Persembahan
Dipimpin oleh Imam.
2.17 Doa Syukur Agung
Dipimpin oleh Imam.
2.18 Bapa Kami
Dipimpin oleh Imam.
2.19 Salam Damai
Dipimpin oleh Imam.
2.20 Persiapan Menerima Komuni
Dipimpin oleh Imam.
2.21 Komuni
Mempelai menerima komuni lebih dahulu, selanjutnya yang menerima komuni berurutan sebagai berikut: Putra Altar [kalau ada], kedua saksi [sejauh bisa], orang tua [sejauh bisa], lalu hadirin lainnya.
Selama penerimaan komuni, Koor dapat menyanyikan lagu pengiring.
2.22 Doa Penutup
Dipimpin oleh Imam.
2.23 Berkat Meriah
Dipimpin oleh Imam.
2.24 Doa di hadapan Bunda Maria
Mempelai pria membantu mempelai wanita meletakkan bunga sehingga altar Maria menjadi tambah indah dipandang, lalu mempelai pria mengambil lilin – disiapkan bagi mempelai wanita untuk menyalakannya. Lalu bersama-sama berlutut – membuat tanda salib dan menyampaikan doa berikut ini: (bersamaan dengan Koor menyanyikan LAGU MARIA).
Naskah doa yang dibaca di hadapan Bunda Maria:
” Bunda Maria, bunda yang baik, engkau telah mengenal kami berdua dalam setiap pertemuan kami. Hari inipun engkau mengetahui peresmian cinta kami.
Lihatlah Ibu, kami berdua menghadap kepadamu. Sudilah kiranya engkau ikut membantu terjalinnya benang sutera antara aku dan dia, sehingga api cinta yang ada dalam jiwa kami takkan pudar nyalanya dan takkan layu keindahannya.
Aku yakin bahwa dia adalah hadiah yang kauberikan kepadaku, sedangkan aku adalah hadiah yang kauberikan kepadanya. Semoga rasa saling percaya dan saling pengertian tumbuh di hati kami berdua. Akhirnya, ya bunda, sertailah kami dan dampingilah kami dalam setiap langkah pembinaan keluarga kami. Amin.“
2.25 Pengarakan Ke Luar Gereja
Pengantin berdua diarak ke luar Gereja.
3. Pemberkatan Kristen (Protestan)
3.1 Ucapan selamat datang
Disampaikan oleh pelayan umat.
3.2 Prosesi masuk mempelai
Kedua mempelai masuk sambil diiringi lagu yang telah ditentukan.
3.3 Ajakan beribadah
Disampaikan oleh pelayan umat.
3.4 Doa memohon bimbingan Roh Kudus
Dipimpin oleh pelayan firman.
3.5 Pembaca Alkitab
Dipimpin oleh pelayan umat.
3.6 Khotbah
Disampaikan oleh pelayan firman.
3.7 Pengakuan Iman
Dipimpin oleh pelayan umat.
3.8 Penjelasan mengenai perkawinan Kristen
Dipimpin oleh pelayan firman.
3.9 Amanat perkawinan Kristen
Dipimpin oleh pelayan firman.
Amanat yang disampaikan:
“Apakah saudara berdua bersedia melaksanakan dengan penuh
tanggung jawab dan kesetiaan amanat perkawinan Kristen
tersebut?“
Jawaban kedua mempelai: “Kami bersedia!”
3.10 Janji perkawinan
Kedua mempelai saling berhadap-hadapan
Naskah mempelai pria:
“Saya, (nama mempelai pria), menyambut engkau, (nama mempelai wanita), sebagai istriku, dan berjanji untuk tetap setia, mengasihi engkau baik dalam suka dan duka, rela berkorban, serta tidak akan meninggalkan engkau.
Saya berjanjiakan memelihara engkau dengan penuh kasih sebagaimana wajib dilakukan oleh seorang suami yang beriman kepada Yesus Kristus.”
Naskah mempelai wanita:
“Saya, (nama mempelai perempuan), menyambut engkau, (nama mempelai pria), sebagai suamiku dan berjanji untuk tetap setia, mengasihi engkau baik dalam suka dan duka, rela berkorban, serta tidak akan meninggalkan engkau.
Saya berjanji akan memelihara engkau dengan penuh kasih sebagaimana wajib dilakukan oleh seorang istri yang beriman kepada Yesus Kristus.”
3.11 Pemasangan Cincin Kawin
Kedua mempelai saling memasangkan cincin di jari manis, sambil menyampaikan pernyataan.
Naskah mempelai pria:
(Nama mempelai perempuan), terimalah cincin ini sebagai simbol cinta dan kesetiaanku yang tidak pernah berakhir.
Naskah mempelai perempuan:
(Nama mempelai pria) terimalah cincin ini sebagai simbol cinta dan kesetiaanku
yang tidak pernah berakhir.
3.12 Pemasangan Cincin Kawin
Dipimpin oleh pelayan firman.
3.13 Pemberkatan perkawinan
Dipimpin oleh pelayan firman.
3.14 Pernyataan kasih
Kedua mempelai bertukar posisi, mempelai pria membuka cadar/veil mempelai perempuan diikuti dengan mempelai pria memberikan ciuman kudus kepada mempelai perempuan.
3.15 Penyerahan Alkitab dan berkas pernikahan
Dipimpin oleh pelayan umat.
3.16 Penandatanganan buku perkawinan
Dilakukan oleh mempelai, orangtua/wali, para saksi dan pelayan firman.
3.17 Pernyataan kasih dalam keluarga
Kedua mempelai bersimpuh kepada kedua pasang orangtua/wali.
3.18 Perkenalan pada Jemaat
Dipimpin oleh pelayan firman.
3.19 Doa Syafaat
Dipimpin pelayan firman dan umat.
3.19 Pengucapan syukur
Dipimpin oleh pelayan umat.
3.19 Doa penutup para pelayan
Dipimpin oleh playan umat.
3.19 Ucapan terima kasih keluarga
Pihak keluarga beserta pengantin mengucapkan terimakasih kepada pendeta dan juga kepada pelayan gereja karna acara pernikahan ini telah dilayani dengan tulus dan penuh kasih.
3.19 Foto bersama
Dipimpin oleh fotografer. Daftar shotlist :
- Kedua mempelai
- Mempelai bersama pelayan firman
- Mempelai bersama pelayan firman, pelayan 1, pelayan dua, dan kedua orangtua mempelai.
- Mempelai dengan kedua pasang orangtua
- Mempleai dengan kedua pasang orantua dan para saksi
- Mempelai dengan keluarga besar mempelai pria
- Mempelai dengan keluarga besar mempelai wanita
4. Pemberkatan Hindu (Bali)
Berikut ini adalah susunan acara pemberkatan pernikahan menurut Agama Hindu (Bali).
4.1 Upacara Ngekeb
Calon mempelai wanita akan di lulur dengan ramuan khas, dan dipingit di dalam kamar dari sore hari hingga keesokan harinya ketika dijemput oleh rombongan keluarga calon mempelai pria.
Sambil menunggu di dalam kamar calon pengantin wanita memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan prosesi pernikahan.
4.2 Upacara Mungkah Lawang (Buka Pintu)
Keesokan harinya sambil diiringi alunan tembang yang dinyanyikan oleh utusan calon mempelai pria. Rombongan keluarga calon mempelai pria menjemput calon mempelai wanita dengan cara mengetuk pintu rumah calon mempelai wanita sebanyak tiga kali.
Kedatangan rombongan keluarga calon mempelai pria akan disambut oleh utusan keluarga calon mempelai wanita. Setelah mendapatkan izin calon mempelai wanita akan digendong oleh calon mempelai pria ke atas tandu untuk melaksanakan prosesi selanjutnya di rumah calon mempelai pria.
4.3 Upacara Mesegehagung
Prosesi pernikahan adat Bali selanjutnya adalah upacara Mesegehagung yang merupakan ritual penyambutan mempelai wanita setibanya di kediaman mempelai pria. Kedua mempelai diturunkan dari tandu dan bersiap melangsungkan upacara Mesegehagung. Lalu mempelai wanita dan ibu dari mempelai pria pun bersama menuju kamar pengantin.
Mesegehagung adalah upacara penyambutan mempelai wanita di rumah mempelai wanita. Setelah turun dari tandu, mempelai wanita akan digiring ke kamar pengantin oleh ibu mempelai pria. Kain yang dikenakan oleh mempelai wanita akan dibuka oleh ibu mempelai pria dan ditukar dengan uang kepeng.
4.4 Upacara Mekala-kalaan (Madengen-dengen)
Upacara Mekala-kalaan adalah upacara untuk menyucikan kedua mempelai dari berbagai hal negatif. Upacara ini dipimpin oleh pemimpin agama atau pemangku adat dan dimulai dengan membunyikan genta (lonceng). Berikut ini adalah prosesi yang dilaksanakan pada upacara Mekala-kalaan
4.4.1 Menyentuhkan Kaki pada Kala Sepetan
Kedua mempelai mengelilingi sanggar pesaksi, kemulan, dan penegteg sebanyak tiga kali. Mempelai pria memikul tegen-tegenan, dan mempelai wanita membawa bakul. Kaki kedua mempelai disentuhkan pada kala sepetan.
4.4.2 Jual Beli
Bakul yang dibawa oleh mempelai wanita akan dibeli oleh mempelai pria yang mengandung makna sebagai pasangan berumah tangga kelak kedua mempelai harus dapat saling mengisi, melengkapi dan mencapai visi keluarga bersama.
4.4.3 Menusuk Tikeh Dadakan
Tikeh dadakan (anyaman tikar daun pandan) yang dipegang oleh mempelai wanita akan ditusuk oleh mempelai pria dengan menggunakan keris. Tikeh dadakan melambangkan Sang Hyang Prakerti dan Sang Hyang Purusa.
4.4.4 Memutuskan Benang
Sebagai penutupan upacara Mekala-kalaan, kedua mempelai menanam kunyit, talas dan andong di belakang tempat sembahyang keluarga, dengan harapan melanggengkan keturunan. Dilanjutkan keduanya memutuskan benang pada cabang dadap sebagai simbol kedua mempelai sudah siap meninggalkan masa remaja dan menerima tanggungjawab sebagai sebuah keluarga.
4.5 Upacara Mewidhi Widana (Natab Banten Beduur)
Dipimpin oleh pemuka adat dan Pinisepuh kedua mempelai berdoa di pura keluarga mempelai pria. Keduanya memanjatkan doa untuk keluarga baru dan meminta doa restu dari leluhur untuk meneruskan keturunan.
4.6 Upacara Mejauman (Ma Pejati)
Setelah resmi menjadi suami istri, maka akan diadakan upacara Mejauman dimana seluruh keluarga besar mempelai pria akan berkunjung ke rumah orang tua mempelai wanita. Keluarga besar mempelai pria datang dengan membawa berbagai hantaran dengan tujuan pamit kepada keluarga dan leluhur mempelai wanita.
5. Pemberkatan Budha
5.1 Memasuki ruang upacara
Kedua mempelai dengan diiringi orangtua/wali, saksi, dan keluarga memasuki ruang upacara. Mempelai pria di sebelah kanan dan mempelai wanita di sebelah kiri. Prosesi masuk dengan diiringi lagu Puja (Bhaktisala).
5.2 Persembahan altar Buddha
Kedua mempelai menyerahkan persembahan bunga dan buah ke depan altar.
5.3 Tanya jawab mempelai, orang tua dan saksi
Romo Pandita menanyakan kepada keduamempelai, orangtua/wali, dan para saksi apakah mereka menjalani pemberkatan dengan rela dan tulus tanpa ada ancaman atau paksaan. Setelah semua menyatakan kesediaan dan kerelaan maka upacara dapat dilanjutkan.
5.4 Persembahan Puja
Persembahan Puja terdiri dari air, buah-buahan, bunga, lilin, dupa, dan manisan.
Lilin melambangkan penerang dan berani mengorbankan diri untuk orang lain. Air melambangkan rendah hati dan gemar menolong orang lain. Dupa melambangkan nama baik akibat dari banyak menanamkan kebaikan. Bungan melambangkan jasad jasmani dan kehidupan yang bertumbuh dari tunas, mekar lalu pada akhirnya akan layu dan mati.
5.5 Penghormatan pada Triratna
Buddha, Dhamma, dan Sangha sebagai Triratna adalah bentuk kesucian yang dapat ditangkap oleh pikiran manusia biasa, dan oleh karena itu diajarkan sebagai perlindungan yang tinggi oleh Sang Buddha.
5.7 Pembacaan ikrar mempelai
Mempelai pria memegang tiga batang hio dalam sikap anjali sambil mengucapkan vandana dan ikrar perkawinan yang berbunyi:
“Saya mohon kepada semua yang hadir di sini untuk menjadi saksi bahwa pada hari ini saya (nama mempelai pria)mengambil (nama mempelai wanita) sebagai istri saya yang sah.
Dan saya berikrar, akan mencintai istri saya dan membuatnya bahagia, akan setia kepadanya dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan, akan bersama-sama mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya, akan menjadi suami yang baik dan menghiburnya dalam kesulitan, dan akan membina keluarga yang rukun dan bahagia, diwaktu senang dan di waktu susah.
Semoga Sang Tiratana memberkati kita semua. Sadhu, sadhu, sadhu!”
5.8 Pemasangan cincin perkawinan
Kedua mempelai saling menyematkan cincin kawin di jari manis.
5.9 Pemasangan pita dan kain kuning
Romo Pandita mengikat pergelangan tangan kiri mempelai pria dengan pergelangan tangan kanan mempelai wanita dengan pita berwarna kuning.
Setelah itu kedua mempelai diselubungi dengan kain kuning oleh kedua orangtua.
5.10 Pemberkatan Orangtua dan Pandita Lokapalasraya
5.11 Pesan/Nasehat Orangtua
Orangtua dari kedua mempelai memberikan nasehat pernikahan pada kedua mempelai.
5.12 Pesan Dhamma
Dhamma berarti Kesunyataan Mutlak, Kebenaran Mutlak atau Hukum Abadi. Dhamma tidak hanya ada dalam hati sanubari manusia dan pikirannya, tetapi juga dalam seluruh alam semesta. Seluruh alam semesta terliputi olehnya.
5.13 Pelepasan pita dan kain kuning
Kain kuning yang di selubungkan kepada kedua mempelai dibuka. Begitu juga dengan pita kuning di pergelangan kedua mempelai.
5.14 Penandatangan Ikrar
Ikrar tertulis ditandatangani oleh kedua mempelai, orangtua/wali dan saksi.
5.15 Penyerahan surat dan ikrar pernikahan
5.16 Penutupan upacara
Romo Pandita menutup upacara pemberkatan dengan membaca Namakara Patha, diikuti oleh semua undangan yang hadir.
6. Pemberkatan Khonghucu
6.1 Ritual Chio Thau
Chio Tau adalah ritual pagi hari menjelang acara pertemuan kedua mempelai. Chio Tau berarti ‘menata kepala/rambut’.
6.1.1 Orangtua mempelai wanita sembahyang
Orangtua mempelai wanita bersembahyang di depan meja Sam Kai (altar) memohon restu dari Sang Pencipta. Setelah itu lanjut bersembahyang di meja leluruh di dalam rumah.
Selesai sembahyang cadar dipasangkan ke wajah memepelai wanita sebelum dijemput oleh mempelai pria dan keluarga.
6.1.2 Persiapan Mempelai
Persiapan mempelai pria:
Orangtua memakaikan baju pengantin pria, kemudian keluarga melakukan doa sembahyang bersama.
Persiapan mempelai wanita:
Orangtua memakaikan baju pengantin , menyisir rambut mempelai wanita. Rambut disisir sebanyak tiga kali dengan cara ditarik lurus. Lalu adik terkecil mempelai wanita juga menyisir dengan harapan panjang jodoh, umur dan rezeki.
6.1.2 Arak-arakan mempelai pria
Keluarga mempelai pria berarak-arakan ke rumah mempelai wanita. Sambil diiringi musik dan barongsai.
6.1.3 Penerimaan mempelai pria
Adik mempelai wanita menyambut rombongan mempelai pria di depan rumah sambil membawa teh.
6.1.4 Arak-arakan kedua mempelai
Mempelai wanita masuk ke dalam kendaraan bersama mempelai pria. Orangtua mempelai wanita memecahkan tempayan air, simbol mereka tidak akan mencampuri urusan keluarga baru. Mempelai wanita melempar kipas keluar kendaraan dengan harapan meninggalkan segala sifat buruk yang ada sebelumnya.
6.1.5 Prosesi melangkahi api
Mempelai pria menuntun memepelai wanita keluar kendaraan. Mempelai wanita berjalan melangkahi bara api yang bermakna membersihkan diri sebelum membina keluarga yang baru.
6.1.6 Penghormatan di meja Sam Kai
Kedua mempelai memberi hormat ke langit memohon berkat pada Sang Pencipta. Lalu orangtua kedua mempelai memasang lilin di meja Sam Kai, dilanjutkan dengan memasang dupa dengan harapan upacara berjalan lancar. Kedua mempelai juga ikut memasang dupa di meja Sam Kai.
6.1.7 Penghormatan pada Orangtua
Kedua mempelai memberi hormat dan memohon berkat kepada kedua pasang orangtua.
6.1.8 Penghormatan Pengantin
Kedua mempelai berhadapan dan saling membungkuk memberi hormat. Mempelai pria membungkuk tiga kali kepada mempelai wanita yang melambangkan nita baik dan penghormatan bagi teman hidup.
6.1.9 Pembukaan Cadar
Pengantin pria membuka cadar pengantin wanita dengan menggnakan tongkat atau kipas.
6.1.10 Upacara Teh Pai (Minum Teh)
Sebagai simbol penghormatan. kedua pengantin menyuguhkan teh kepada kedua pasang orangtua dan keluarga dekat. Setelah disuguhkan teh, orantua dan keluarga akan memberikan angpao sebagai bekal hidup berumah tangga.
6.2 Upacara pemberkatan Klenteng
6.2.1 Sembahyang
Selain memanjatkan doa, sembahyang juga untuk menghormati tuan rumah Klenteng. Kemudia kedua mempelai melakukan puja bakti di depan altar Khonghucu, kepada Nabi Khongzi, arwah leluhur, dan orangtua kedua mempelai.
6.2.2 Khotbah Pendeta
Khotbah disampaikan oleh Pendeta.
6.2.3 Sumpah Pernikahan
Sebelum melaksanakan sumpah pernikahan kedua mempelai memohon restu kepada orantua dan melakukan prosesi ritual hormat arak.
Naskah Sumpah pernikahan (mempelai pria):
“Saya (nama mempelai pria) dengan memohon ridha Hwang Tien, sebagai umat Khonghucu dihadapan altar Nabi Khongzi, dengan disaksikan sidang kebaktian suci Dita Hwang Tien Kong Miao ini, berprasetya dan berjanji akan mencintai dan menyayangi istri saya (nama mempelai wanita) dengan sepenuh hati, akan setia, saling mengerti, dan bekerja sama serta akan mewujudkan harapan orang tua.
Yakni membentuk keluarga yang selalu rukun, harmonis dan bahagia. Semoga Hwang Tien ridha memberkati demikian Nabi Khongzi dan para Shenming serta para leluhur merestui, Sancai.”
Naskah Sumpah pernikahan (mempelai pria):
“Saya (nama mempelai wanita) dengan memohon ridha Hwang Tien, sebagai umat Khonghucu hari ini resmi menjadi istri suami saya (nama mempelai pria) dihadapan altar Nabi Khongzi dengan disaksikan sidang kebaktian suci Dita Hwang Tien Kong Miao ini, berprasetya dan berjanji akan mencintai dan menyayangi istri saya (nama mempelai pria) dengan setulus hati, akan setia, saling mengerti, dan bekerja sama serta akan mewujudkan harapan orang tua.
Yakni membentuk keluarga yang selalu rukun, harmonis dan bahagia. Semoga Hwang Tien ridha memberkati demikian Nabi Khongzi dan para Shenming serta para leluhur merestui, Sancai.”
Setelah itu kedua mempelai meneguk air Liyuen bersama-sama.
6.2.4 Penyematan Cincin
Kedua pasangan saling menyematkan cincin di jari manis.
6.2.4 Sungkem pada orang tua
Kedua pengantin sungkem minta maaf dan meohon doa restu pada kedua pasang orang tua.
6.2.4 Dokumentasi foto bersama
Dipimpin oleh fotografer, foto dengan latar belakang altar.
6.2.5 Penandatanganan berkas pernikahan
Kedua mempelai menandatangi berkas pernikahan di hadapan petugas catatan sipil.
Itulah tadi susunan acara pernikahan dari enam agama mayoritas di Indonesia. Semoga artikel ini dapat membantu bagi kalian yang akan melaksanakan pernikahan atau pemberkatan dalam waktu dekat.